Studi Makanan
Ahli Lakukan Studi Makanan, Persiapan Misi Ke Mars
Mars
Makanan punya peran krusial dalam persiapan misi luar angkasa jangka panjang ke Planet Mars. Makanan akan mendukung perjalanan para astronot selama melakoni misi ke Mars itu.
Studi mengenai makanan pun diperlukan untuk memastikan bahwa makanan bisa memenuhi tugas tersebut dalam kondisi yang baik.
Salah satunya adalah yang dilakukan oleh John Frostad, asisten profesor di bidang teknik kimia dan biologi University of British Columbia.
Frostad bersama timnya membuat cara-cara baru untuk mengenkapsulasi asam lemak omega-3, sehingga dapat dibawa dalam perjalanan ke luar angkasa.
Dikutip dari Phys, Jumat (11/11/2022) omega-3 sangat penting untuk ketahanan mental. Bahkan beberapa hari tanpa omega-3, dapat menumpulkan otak dan membuat performa kurang baik.
Sayangnya, tubuh manusia tak dapat memproduksi omega-3 secara alami, sehingga harus menemukannya dalam makanan yang dikonsumsi. Sumber makanan yang mengandung omega-3 itu antara lain seperti dari ikan, biji rami, atau suplemen.
"Untuk astronot dan orang lain dalam misi luar angkasa, bagian yang sulit adalah memastikan bahwa omega-3 tetap segar dan layak dikonsumsi dalam bentuk apa pun," jelas Frostad menjelaskan pentingnya makanan omega-3 dalam persiapan astronot dalam misi ke Mars.
Masa simpan sebagian besar kapsul omega-3 adalah sekitar dua tahun, tetapi misi luar angkasa bisa berlangsung lebih lama dari itu dan para astronot tidak bisa mendapatkan segera seperti saat di Bumi.
Sementara itu, studi juga menunjukkan bahwa suplemen omega-3 yang kedaluwarsa dapat memiliki sifat karsinogenik, oleh karenanya persediaan makanan astronot yang harus tersedia selama misi luar angkasa harus tetap dalam kondisi terbaiknya.
Saat ini, tak ada cara yang pasti untuk mengawetkan omega-3 selama lebih dari dua tahun. Akan tetapi tim Frostad berpikir mereka memiliki beberapa hal yang bisa dilakukan.
Pendekatan studi makanan untuk persiapan misi ke Mars, yang saat ini sedang diuji adalah merangkum omega-3 dalam bubuk quinoa.
"Kita bisa menanamkan asam lemak esensial dalam pati quinoa untuk membuat sesuatu yang bisa dicampur menjadi smoothie," tutur Cody Rector, salah satu tim peneliti yang terlibat.
Cara lain adalah dengan memanfaatkan selulosa nanocrystals (CNC) yaitu kristal yang sangat kecil berasal dari serat kayu dengan sifat tak biasa yang membuatnya mampu menstabilkan campuran minyak dan air.
"CNC suatu hari nanti dapat digunakan sebagai aditif alami dalam emulsi yang mengandung omega-3 atau asam lemak esensial lainnya," tambah Roxanne Fournier yang mempelajari efek penerbangan luar angkasa pada sistem biologis dan cara meningkatkan makanan serta nutrisi untuk penerbangan luar angkasa berawak.
Jika tim berhasil, pekerjaan mereka dapat memengaruhi bagaimana lemak dikemas menjadi makanan untuk misi luar angkasa.
"Makanan yang dibawa astronot ke luar angkasa sering kali direhidrasi dan tekstur yang dihasilkan bisa berair atau lembek dan tidak terlalu enak," jelas Fournier.
Namun setelah produsen makanan untuk astronot dapat secara efektif mengemas lemak menggunakan teknik yang dikembangkan tim Frostad, maka lemak dapat ditambahkan dengan mudah ke makanan, misalnya untuk membuat kopi dan smoothie dan memberikan tektsur lembut.
"Kelelahan makanan bisa menjadi masalah bagi astronot yang makan dengan tekstur seragam atau sama setiap hari," kata Frostad.
"Mengenkapsulasi omega-3 dengan benar tak hanya akan mencegah malnutrisi, tetapi juga membuat diet luar angkasa di masa depan lebih dapat ditoleransi serta enak untuk dimakan," tambahnya lagi.
Meski misi Mars menjadi motivasi dalam penelitian ini, tetapi Frostad dan timnya juga melihat bila teknologi dapat diaplikasikan di Bumi.
"Peningkatan umur simpan memiliki keuntungan yang jelas bagi konsumen yang dapat menyimpan makanan lebih lama dengan aman. Begitu juga dengan toko yang menjualnya. Contoh saja perang di Ukraina yang membuat rantai pasokan makanan untuk banyak orang terganggu. Masa simpan yang lebih lama dapat membantu kondisi semacam itu di masa depan," pungkas Frostad.
Editor :Tim NP
Source : Kompas.com